Friday, March 14, 2014

10 Tanda Elite Dunia Kehilangan Kontrol

Semakin banyak yang akan dicoba elit dunia untuk mengontrol umat manusia, maka justru semakin banyak entropy atau kesia-siaan yang terjadi, misalnya kurangnya loyalitas perintah atau kepastian mengenai hal itu, dan terjadi penurunan bertahap justru ke dalam kekacauannya sendiri.

Karma, mulai datang kepada para elit dunia secara besar-besaran. Sebagian kekuatan-kekuatan itu mulai melemah. Salah satunya adalah mengadu-domba dan menghancurkan dalam rencana perang antar saudara mereka di Suriah, tanda-tanda yang muncul bahwa kekuatan pemerintahan dunia barat yang mengatasnamakan kemanusiaan, dengan cepat berkurang.

Selama dekade terakhir atau sepuluh tahun terakhir, para elit global (baca: elit dunia) telah berusaha mencuci-tangan mereka secara gila-gilaan atas darah-darah ditangan mereka karena ambisinya untuk meraih kekuasaan dunia sepanjang sejarah manusia.

Hal itu selalu menjadi rencana mereka seperti layaknya penjahat-penjahat di buku komik. Tapi setelah rencana busuk mereka atas peristiwa 9/11 yang tadinya para elit berharap agar dunia membela dan bersekutu dengan mereka, ternyata justru terjadi “kelebihan aksi” atau over action yang berlebihan atau overdrive kerena semua “sandiwara” mereka mulai terkuak.

Kemudian ditambah dengan dibebankannya krisis keuangan secara turbo sejak tahun 2008 lalu, bahkan hingga tahun 2014 pun belum pulih. Namun semua kecurangan mereka itu, mungkin memang ditakdirkan untuk gagal, karena manusia ditakdirkan untuk dapat dibimbing oleh kehendak bebas mereka sendiri, dan tidak dikendalikan seperti ternak-ternak mereka.

Semakin banyak yang akan dicoba elit dunia untuk mengontrol umat manusia, maka justru semakin banyak entropy atau kesia-siaan yang terjadi terhadap aksi mereka.

Energi mereka yang sia-sia tersebut, bagi mereka yang tidak tahu, adalah kurangnya loyalitas perintah atau kepastian mengenai hal itu, dan terjadi penurunan bertahap justru ke dalam kekacauannya sendiri.

Meskipun elit dunia masih dapat menikmati keuntungan besar atas kekayaan massalnya, namun mereka sekarang mulai mengundurkan diri untuk berperilaku zalim dan kejam seperti tiran untuk tetap dapat mempertahankan kontrolnya yang tak lagi kuat seperti masa lalu.

Hal ini, pada gilirannya, justru memperlihatkan sisi gelap mereka yang telah “cerdik” tersembunyi selama berabad-abad lamanya. Namun tak lagi. Orang-orang berbondong-bondong bangkit, “wake up”, setidaknya secepat elit yang dapat membangun spektrum penuh penjara matriks mereka. Biarkanlah mereka mencoba. Mengutip Victor Hugo:

“No army can stop an idea whose time has come.”... Read More: http://www.whydontyoutrythis.com/2013/09/10-signs-global-elite-are-losing-control.html
“No army can stop an idea whose time has come.”... Read More: http://www.whydontyoutrythis.com/2013/09/10-signs-global-elite-are-losing-control.html
“No army can stop an idea whose time has come” (Tiada tentara yang dapat menghentikan sebuah takdir, jika telah tiba saatnya).

Berikut ini adalah 10 (sepuluh) tanda-tanda bahwa elit dunia mulai kehilangan kontrolnya atas umat manusia di dunia:

1. Kebohongan Pemerintahan dan Elite Dunia Tak Lagi Efektif 

Kebohongan mereka terbukti tidak efektif lagi. Ada suatu masa ketika “kebohongan yang resmi”, terutama tentang perang dan perdamaian, hanya pada pada masa lalu masih diyakini banyak orang. Karena setelah semuanya terjadi, bagaimana justru kejahatan itu sendiri yang berbohong tentang hal-hal yang terjadi?

Umumnya orang ingin percaya bahwa mereka sedang mengatakan kebenaran ketika hidup dan mati dipertaruhkan. Anak-anak yang menangis bagaikan serigala, telah menangis terlalu sering. Bahkan jika mereka mengatakan yang sebenarnya pada saat ini, sangat sedikit yang akan mempercayai mereka. 

2. Tidak ada Kepercayaan Kepada Politik dan Politikus

Politisi AS memiliki peringkat keyakinan yang sangat rendah, bahkan tak berharga. Kepercayaan dalam pemerintahannya di semua waktunya adalah yang terendah di seluruh dunia.

Mainstream jajak pendapat menunjukkan hanya 10% dari masyarakatnya masih memiliki keyakinan mereka kepada Kongres.

Dengan kata lain, 90% dari rakyatnya sudah tidak pernah lagi mau percaya pada mereka agar dapat kompeten untuk memerintah negaranya.

Bahkan banyak video yang telah diunggah ke internet oleh rakyatnya sendiri, telah membuktikan nyatanya kebohongan mereka.

Salah satunya pada saat sebyah momen di Balai Kota, di mana seorang pria mengancam Senator AS John McCain dengan bukti pengkhianatan yang dilakukan ke wajahnya. Hal ini tidak akan pernah terjadi pada satu atau dua tahun yang lalu. 



3. Tidak ada Kepercayaan Terhadap Info Dari Media

Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa 77% dari populasi tidak lagi mempercayai berita nyaris dari semua perusahaan penyiaran pertelevisian.

Sungguh mengherankan, salah satunya adalah misalnya: bagaimana media telah gagal dalam usahanya dalam pembentukan opini untuk menjual sebuah kebohongan tentang dugaan senjata kimia yang dupakai di Suriah.

Padahal memang mereka hanya ingin tidak adanya senjata kimia diwilayah itu karena akan mengancam Israel. Dengan semua monopoli berita yang dikuasai melalui gelombang udara, mereka tidak bisa lagi mengklaim bahwa hitam adalah putih hanya karena pejabat mengatakan demikian. 

4. Ditolaknya Bankir-Bankir Dunia

Hongaria baru-baru ini menjadi negara pertama yang mengikuti jejak Islandia dengan menolak bankir internasional (baca: IMF) dan sedang mempertimbangkan untuk mengejar penuntutan terhadap perdana menteri pada masa lalu yang memperbudak orang dengan utang.




5. Vatikan tiba-tiba Membersihkan Diri Atas Tindakannya

Di bawah Paus sebelumnya yaitu Paus Benediktus, meletus skandal dari Vatikan mulai dari menutupi imam pedofil, skandal pencucian uang dan juga penipuan.

Benedict, dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah sebelumnya, tiba-tiba pensiun dari kepausannya lalu memberi jalan bagi seorang yang tampaknya jauh lebih menyenangkan, Paus Francis.

Paus Francis oleh semua tindakannya, bekerja mati-matian untuk merebut kembali citra gereja damai dan reputasi rendah hati. Apakah ini sikap asli atau hanya langkah ala ‘public relation‘, namun ia memberi tahu bahwa gereja seolah dipaksa untuk melakukan perputaran drastis dalam langkah menyelamatkan diri dari kemungkinan kehilangan semua kredibilitasnya. 

6. Pemberontakan di Kemiliteran Amerika 

Akhirnya. Tentara, yang dilarang membuat pernyataan politik, ternyata justru terus berbicara dan meyampaikan pesan-pesan mereka untuk menentang tugas-tugas militer yang diprakarsai oleh pemerintah AS.

Tugas kemiliteran tersebut mengingatkan seperti perkataan Einstein yang terkenal, ia pernah mengatakan:

“The pioneers of a warless world are the young men (and women) who refuse military service.”
Yang artinya, “Pelopor tanpa peperangan (warless) di dunia adalah laki-laki muda (dan perempuan) yang menolak tugas militer.” 

7. Memiliterisasi Kepolisian Negara

Salah satu tanda paling gelap bahwa elit semakin kehilangan cengkeraman mereka pada kekuasaan adalah tentang pembangunan “negara polisi militer khusus” yang sengaja dilatih untuk memerangi kerusuhan sipil domestik.

Polisi lokal dengan tank dan peralatan tempur lainnya bekerja dengan FBI atau setingkat agen lainnya di markas-markas pusat, seperti unit Angkatan Darat aktif di Amerika untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Mata-mata dari jaringan NSA sedang digunakan oleh IRS dan DEA, dan penghapusan proses hukum untuk warga Amerika di bawah NDAA, hanyalah beberapa langkah tirani yang dibuat untuk mengamankan para penjahat elit dari reaksi publik. Mereka jelas takut, dan mereka harus diberi apa yang telah mereka lakukan kepada rakyat Amerika dan Konstitusi.



8. Gerakan Pemisahan Diri Yang Serius di Dunia

Sebuah negara memisahkan diri dari entitas politik yang lebih besar digunakan untuk menjadi konsep ultra-pinggiran (ultra-fringe concept), sampai sekarang. Di Amerika, gerakan pemisahan diri yang menang atas nama masyarakat telah terjadi di beberapa negara bagian Colorado dan California.

Di Eropa, gerakan pemisahan diri yang serius telah terjadi di Spanyol dan Skotlandia, serta di beberapa negara Uni Eropa, termasuk yang terjadi di Ukraina dengan memutus mata uangnya dengan Euro. Desentralisasi = Tatanan Dunia Baru atau New World Order! 

9. Makanan Mengandung GMO Ditolak di Dunia

Dengan mengontrol makanan, maka anda akan dapat mengontrol orang. Benar dalam teori, namun ternyata jauh lebih sulit dalam prakteknya. Pemimpin GMO seperti Monsanto sedang terkena imbasnya.

Semua kekuatan ekonomi dan politik mereka ternyata tidak bisa mengalahkan penyebaran pengetahuan masyarakat tentang bahaya pestisida, makanan Frankenfoods. Bidang GMO sedang dibakar dalam protes di Amerika dan di seluruh dunia, negara-negara diinformasikan terus menolak produk mereka, dan undang-undang pelabelan yang mendapatkan traksi. 

10. Pelegalan Cannabis (Ganja)
 
Banyak membaca masalah ini akan berpikir legalisasi ganja merupakan pengembangan yang dangkal. Namun, itu adalah sebuah rambu utama yang selama ini sebagai pegangan para elit, mulai memudar.

Sumber daya yang sangat besar telah dihabiskan untuk menjaga ganja tetap ilegal. Ganja telah menjadi obat yang ampuh untuk kesehatan fisik, mental, dan spiritual sepanjang zaman. Tanaman tunggal ini merupakan ancaman besar bagi struktur kekuasaan dan industri elit dunia, maka ilegalitas tanaman ini tampaknya tidak masuk akal. Mendekati pembalikan dunia dari kebijakan larangan oleh tirani adalah yang pertama dari banyak konsesi yang akan datang.


Sumber : https://indocropcircles.wordpress.com/2014/03/04/10-tanda-elite-dunia-kehilangan-kontrol/
Original Surce : Activist Post via True Activist on whydontyoutrythis.com

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks