Thursday, April 3, 2014

Misteri Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370



Berikut ini misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS), dengan nomer penerbangan MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dini hari pukul 01.40

1. Tak ada cuaca buruk dan bahan bakar cukup


CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya menegaskan bahwa saat itu cuaca di lokasi kontak terakhir pesawat dengan menara pengawas lalu lintas di Subang, Malaysia dalam kondisi baik.

Tidak ada laporan cuaca buruk. Dia menolak kemungkinan bahwa pesawat tersebut kehabisan bahan bakar ketika dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Hal itu tak mungkin karena pesawat memiliki kapasitas yang mencukupi untuk terbang hingga pukul 8.30 pagi.

Awalnya sempat muncul spekulasi pesawat mendarat darurat di Nanning, China. Begitu pula muncul laporan militer Vietnam menangkap sinyal pesawat tetapi dua kabar itu dibantah



Peta daya jelajah MAS MH370 hingga bahan bakar habia (infowars.com).

2. Tidak ada panggilan darurat

Pesawat Malaysia Airlines MH 370 hilang dari radar sekitar pukul 01.30 dinihari, kurang sejam sejak lepas landas dari Kuala Lumpur International Airport. Boeing 777-200ER tidak mengirimkan panggilan darurat dari posisi terakhir hilang 120 mil laut dari Kota Bharu.

Pakar penerbangan mengaku kaget bagaimana mungkin pesawat yang disebut-sebut punya rekor keamanan paling bagus di dunia itu bisa hilang tanpa jejak.

Pensiunan pilot Lim Khoy Hing dikutip The Starmengatakan, pilot terlatih untuk melakukan panggilan Mayday dalam kondisi darurat.

CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya menegaskan, tidak ada panggilan darurat dari pilot. Ini menimbulkan dugaan, peristiwa pada pesawat itu terjadi sangat cepat.



3. Penumpang dengan paspor palsu

Dua orang yang namanya muncul dalam daftar manifest penumpang pesawat Malaysia Airline MH370 ternyata tidak di pesawat. Namun keduanya mengaku telah melaporkan paspor mereka dicuri. Dua nama penumpang itu adalah Luigi Maraldi (37), warga Italia dan seorang warga negara Austria bernama Christian Kozel.

Berikut gambar dua buah tiket pesawat yang diyakini telah dibeli untuk penerbangan Malaysia Airlines yang hilang dengan menggunakan paspor curian.



Keterangan gambar atas: Tiket pesawat atas nama Luigi Maraldi (kiri) dan Christian Kozel (kanan) yang diyakini telah dibeli untuk penerbangan Malaysia Airlines yang hilang dengan menggunakan paspor curian (klik untuk memperbesar).

Para pejabat kementerian luar negeri di Roma dan Wina mengatakan, nama dua warga negara Italia dan Austria itu cocok dengan dua nama di daftar manifest penerbangan. Keduanya mengaku paspornya dicuri di Thailand. Pihak kepolisian interpol mengatakan bahwa kedua paspor yang dicuri tersebut, satu milik warga Austria, Christian Kozel dan yang satunya Luigi Maraldi warga Italia.

Keduanya sudah dimasukkan ke dalam database Interpol setelah pasport dicuri di Thailand pada tahun 2012 dan 2013 lalu. Seperti dikutip dari Koran South China Morning Post, Pejabat Kementerian Luar Negeri Italia yang tak mau disebut nama, mengatakan bahwa Luigi Maraldi awalnya diyakini telah naik pesawat di Kuala Lumpur dan sedang melakukan perjalanan di Thailand.

Warga Italia, Luigi Maraldi yang pasportnya pernah dicuri
lalu digunakan oleh penumpang misterius untuk menaiki
pesawat Malaysis yang hilang, sedang menunjukkan paspor
terbarunya saat ia sedang melaporkan dirinya di kantor polisi
di Provinsi Phuket, Thailand Selatan pada hari Minggu (9/3/2014)
“Dia telah melaporkan paspornya dicuri Agustus 2013 lalu,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Italia yang berbicara dengan syarat anonim.

Namun dua penumpang diantara para penumpang gelap yang menggunakan paspor palsu saat naik pesawat Malaysia Airlines MH370 berhasil terekam kamera pemantau (CCTV) di Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
Rekaman itu akan digunakan untuk investigasi apakah keduanya terlibat dalam hilangnya pesawat MH370.

“Kami punya rekaman CCTV saat mereka check in,” ujar Azharuddin Abdul Rahman, Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil (DCA) Malaysia, dikutip The Star. Luigi Maraldi disebut-sebut telah menelepon ke rumah setelah mendengar laporan bahwa namanya disebut-sebut masuk dalam daftar manifest pesawat.

Demikian pula Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Austria, Martin Weiss, dia menegaskan bahwa Christian Kozel, yang terdaftar di manifest cocok dengan paspor seorang warga Austria yang dilaporkan telah dicuri dua tahun lalu di Thailand. Maka isu tentang ancaman teroris pun merebak.

Kedua Pemegang Paspor Palsu Teridentifikasi

Pouria Nour Mohammad Mehran Mehdad (19) memegang paspor curian milik Christian Kozel dan rekannya Delavar Seyed Mohammad Madreza (29) dipastikan sebagai pemegang paspor curian milik Luigi Maraldi.

Suspect 1. Pouria Nour Mohammad Mehran Mehdad (19) pemegang paspor Christian Kozel, warga negara Austria.

28 Februari 2014, Pukul 20.28

Pouria Nour Mohammad Mehran Mehdad tiba di KLIA, Malaysia. Pemuda asal Iran itu menggunakan paspor bernomor P 2979523. Saat tiba di KLIA, Pouria mendatakan diri di konter K42 untuk keperluan imigrasi.

Petugas Imigrasi memproses pendataan Pouria berdasarkan SOP imigrasi Malaysia menggunakan biometrik sidik jari dan menyesuaikan gambar wajah dengan foto di paspor. Petugas Imigrasi mengeluarkan Social Visit untuk Pouria hingga 90 hari (28 Mei 2014).

Pouria Nour Mohammad Mehran Mehdad tiba di KLIA, Malaysia. Pemuda asal Iran itu menggunakan paspor bernomor P 2979523. Saat tiba di KLIA, Pouria mendatakan diri di konter K42 untuk keperluan imigrasi.

Petugas Imigrasi memproses pendataan Pouria berdasarkan SOP imigrasi Malaysia menggunakan biometrik sidik jari dan menyesuaikan gambar wajah dengan foto di paspor.

Petugas Imigrasi mengeluarkan Social Visit untuk Pouria hingga 90 hari (28 Mei 2014)

7 Maret 2014

Pouria mendatakan dirinya di konter K30 pada pukul 22.07 untuk penjelasan keimigrasian sebelum penerbangan. Dia kemudian mengeluarkan paspor ‘Austria’ bersama dengan tiket penerbangan MAS MH370. Setelah diverifikasi, Pouria diizinkan melanjutkan perjalanan.

Suspect 2. Delavar Seyed Mohammad Madreza (29) pemegang paspor Luigi Maraldi, warga negara Italia.

28 Februari 2014

Delavar tiba di KLIA pukul 20.31 WIB, dan mendatakan diri untuk Imigrasi di Konter K49. Dia memegang paspor Italia dengan nomor YA 3189197 dan mengaku baru tiba dari Phuket menggunakan pesawat Qatar Airlines QR 849.

Petugas imigrasi lalu memproses pria tersebut sesuai SOP Imigrasi Malaysia, yaitu menggunakan biometrik untuk sidik jari dan menyesuaikan wajah dengan foto dalam paspor. Petugas Imigrasi juga memberikan Social Visit Pass yang berlaku hingga 90 hari (28 Mei 2014).

7 Maret 2014

Delavar mendatakan diri di konter K31 pada pukul 22.43 untuk keberangkatan. Dia mengeluarkan paspor ‘Italia’nya bersama dengan tiket penerbangan MH 370. Setelah diverifikasi, Delavar diizinkan petugas melanjutkan perjalanan.



Laporan-Laporan Para Saksimata


1. Radar militer punya bukti pesawat Malaysia Airlines berbalik arah

Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan dia belum mengetahui laporan lengkap detik-detik hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.

Namun radar militer menemukan bukti pesawat berbalik ke arah bandar udara internasional di Ibu Kota Kuala Lumpur namun pilot tidak melapor.

Situs the Malaysian Insider melaporkan, Minggu (9/3/2014), panglima angkatan udara Negeri Jiran Jenderal Tan Sri Datuk Sri Rodzali Daud mengklaim pihaknya mendapat sinyal pesawat berpenumpang 239 orang itu menukik balik ke arah bandara.

“Kami memiliki rekaman dan mendapati terjadi kemungkinan pesawat kembali ke Kuala Lumpur,” ujar Rodzali dalam jumpa pers.

Pihaknya bersama dengan pemerintah mencoba menyelidiki kasus ini. Mereka juga bekerja sama dengan dinas perhubungan antar bangsa. Hal ini menambah kecemasan maskapai lantaran kasus hilangnya pesawat belum pernah terjadi.

Pilot berbalik arah tentu berarti ada bahaya hingga tidak meneruskan perjalanan. Biasanya setelah keputusan balik dibuat, mereka melapor ke menara kawalan perjalanan udara. Namun laporan ini tidak pernah ada. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya.

2. Bukti Kecerobohan Pilot MAS: Beredar Foto Pilot dan Co-Pilot MH370 Berfoto-ria Dengan Penumpang di Penerbangan Sebelumnya

Co-pilot dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang telah hilang sejak hari Sabtu pernah mengundang dua penumpang wanita ke dalam kokpit pada penerbangan sebelumnya. "Ini adalah pelanggaran keamanan,” salah satu wanita itu mengatakan pada hari Selasa.  Seorang wanita muda mengklaim dia pernah dihibur di kokpit sepanjang penerbangan pada tahun 2011 oleh co-pilot yang berada di papan pesawat Malaysia Airlines yang hilang pada hari Sabtu itu

Jonti Roos, yang tinggal di Melbourne, menunjukkan foto-foto yang berpose dengan pria yang ia klaim adalah Fariq Abdul Hamid, 27 tahun – co-pilot yang hilang pada penerbangan Malaysia Airlines MH370.  Ia mengatakan kepada Current Affair bahwa dia dan seorang teman saat bersiap untuk naik pesawat dari Phuket ke Kuala Lumpur pada tahun 2011 lalu, ketika kedua pilot bertanya kepadanya, apakah mereka mau menghabiskan waktu selama penerbangan internasional itu di kokpit.

Jonti Ross (kiri) berfoto dengan co-Pilot Fariq abdul Hamid pada
penerbangan sebelumnya

Roos mengatakan bahwa mereka duduk di kokpit selama lepas landas hingga mendarat dan bahkan pilot meminta mereka untuk tinggal beberapa malam di Kuala Lumpur dengan mereka.

“Sepanjang seluruh penerbangan mereka berbincang-bincang kepada kami dan mereka merokok di seluruh jam penerbangan yang saya pikir sebenarnya mereka tak diizinkan untuk melakukan hal itu,” terang Ross.

“Saya tahu bahwa sepanjang waktu penerbangan, mereka tidak menghadap ke arah depan pesawat dan benar-benar memperhatikan ke depan selama jam terbang. “Mereka mungkin sedikit sembrono. Mereka mengundang kami, dengan sopan meminta kami. Jika kita bisa menemani selama perjalanan maka kami dapat tinggal beberapa malam tambahan lagi,” tambah Ross.

Tampak Ross (Kiri) dan temannya berfoto dengan Captain
di ruang kokpit pada penerbangan sebelumnya di tahun 2011 lalu


Penumpang tidak diizinkan berada di dalam kokpit dalam kondisi apapun, menurut juru bicara Malaysia Airlines, tapi Ms Roos mengatakan ia tidak pernah merasa tidak aman.


“Saya tidak berpikir di mana aku merasa terancam atau saya merasa bahwa mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Aku merasa mereka sangat ramah, tapi aku merasa mereka sangat kompeten dalam apa yang mereka lakukan,” terang Ross.

Roos juga mengatakan bahwa dia terkejut ketika melihat foto-foto Abdul Hamid yang merupakan salah satu dari 239 orang di pesawat yang hilang dalam perjalanan ke Beijing dari Kuala Lumpur itu. “Saya kaget ketika saya menyadari bahwa ia adalah co-pilot yang sama dan bukan hanya itu, tetapi aku telah bertemu dengannya dan saya punya foto di kokpit dengan dia, cukup mengejutkan,” katanya.


Jonti Roos (baju pink, kedua dari kanan) dengan temannya (kedua dari kiri) yang juga penumpang wanita, berfoto dengan captain (kiri) dan co-pilot Malaysia Alirlines MH-370 yang hilang, Fariq Abdul Hamid (kanan). Mereka berdua diizinkan duduk di ruang kokpit selama perjalanan pada penerbangan di tahun 2011 lalu.

Foto-foto ini telah membuktikan bahwa para krew kokpit Malaysia Airlines (MAS) tidak disiplin dan melanggar prosedur yang telah ditetapkan dunia penerbangan.

Begitu mudahnya seorang penumpang untuk masuk ke dalam kokpit di Malaysia Airlines ini. Bahkan keduanya dipersilahkan berada di ruang kokpit selama perjalanan berlangsung, dari mulai take-off hingga landing.

Bagaimana jika para wanita tersebut membawa senjata dan berniat menyandera, membajak atau membunuh para krew di kokpit? Mungkinkah hal itu terjadi pada penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang telah hilang sejak hari Sabtu dan hingga kini belum ditemukan? (video: Eng | Bhs).

3. Keluarga Kapten Zaharie Ahmad Shah, Hilang Sehari Sebelum Kejadian

Kapten Zaharie Ahmad Shah dan Istri beserta 2 org
anaknya (Satu anak lagi tdk ada dlm foto)
Keluarga Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot MH370, telah pindah dari tempat tinggal mereka di Seri Laman, sebelum hilangnya penerbangan hari Sabtu lalu. The Malay Mail mengunjungi rumah keluarganya tetapi hanya menemukan seorang pembantu mereka, Norhayati Wahiduddin yang berusia 38 tahun.

“Istri kapten Zaharie dan tiga anaknya berada di rumah kedua mereka di Subang sehari sebelum kejadian,” kata Norhayati. “Mereka hanya kembali sekali untuk mengambil beberapa pakaian dan mereka hanya bertanya apa semuanya baik-baik saja di rumah,” lanjutnya.

Norhayati juga menolak klaim bahwa polisi telah menggerebek rumah seperti yang dilaporkan oleh harian lokal Melayu. “Belum ada yang datang,” katanya menambahkan.

“Anak yang tertua sudah bekerja, yang kedua baru saja menyelesaikan studi di Australia dan yang ketiga masih belajar. Mereka tidak dekat dengan tetangga di sini karena mereka tidak selalu tinggal di rumah ini, ” jelasnya.

Perlu juga diketahui bahwa pilot pesawat Boeing 777 MH370, Kapten Zaharie Ahmad Shah merupakan seorang pilot berpengalaman yang bukan saja mampu menerbangkan Boeing 777 di udara, malah pesawat itu dapat ia ‘diterbangkan’ di dalam rumahnya.

Minatnya terhadap penerbangan amat mendalam, hingga ketika santai dirumah pun, Zaharie sering menghabiskan waktu menerbangkan pesawat pada simulator kokpit Boeing 777 hasil rancangannya untuk terus mempertajamkan kemahiran dalam menerbangkan pesawat Boeing 777 dengan sebaik-baiknya.

Dalam sebuah ruang khusus, ia menempatkan tiga layar LCD ukuran 32 inci dan tiga layar sentuh 21 inci mewakili alat navigasi dan fungsi yang berbeda seperti di dalam pesawat Boeing 777.

Zaharie sering menghabiskan waktu menerbangkan pesawat pada simulator kokpit Boeing 777 yang ia buat dirumahnya.


Berdasarkan rekod MAS, alumni dari Penang Free School ini telah mencatatkan 18,365 jam terbang sejak di Malaysia Airlines pada 1981. Namun kita tak tahu pasti dengan adanya program simulasi di rumah, ia telah menerbangkan Boeing 777 melebihi rekor rasmi yang dicatatkan.

Desas desus yang bertebaran mempersoalkan, apakah karena kemahirannya mengendalikan Boeing 777 maka ia dipergunakan oleh kumpulan atau individu tertentu untuk ‘melarikan’ pesawat MH370? Atau apakah ia termasuk dalam kumpulan tersebut sehingga pasukan polisi memeriksa kediamannya?

4. Nelayan Melihat Pesawat Terbang Rendah di Laut Cina Selatan

Seorang nelayan telah mengaku melihat sebuah pesawat terbang lebih rendah daripada biasa di Laut China Selatan, kira-kira 8 km nautika dari Kuala Besar, Pantai Cahaya Bulan, waktu subuh pada Sabtu (8/3/2014).

Azid Ibrahim, 66 tahun, berkata, bahwa dia telah melihat pesawat itu kira-kira jam 1.30 pagi di hari Sabtu, saat mencari ikan dikawasan tersebut.

“Pesawat itu terbang rendah mengarah keluar dari negara ini (Malaysia) menuju ke tengah laut,” jelasnya.

“Ketika itu hanya saya dan Pak Da (kawannya) saja yang melihat pesawat itu. Yang lain sedang tidur,” terangnya.

“Sudah biasa kami melihat pesawat di kawasan ini karena wilayah ini adalah jalur utama penerbangan internasional, tapi kali ini pesawat terbang lebih rendah dari biasa. Saya tidak pasti berapa tinggi pesawat itu dari permukaan laut, cuma nampak lampunya sebesar buah kelapa dan dibawah awan. Itu yang saya heran,” katanya.

Azid, yang sudah berpengalaman selama 10 tahun menjadi nelayan di laut berkata, bahwa dia baru mengetahui mengenai hilangnya Malaysia Airways nomer penerbangan MH370 jurusan Kuala Lumpur ke Beijing Cina, selepas mengikuti berita di televisi pada malam berikutnya.

Laporan BAP nelayan malaysia ke polisi yang menyatakan bahwa ia melihat pesawat tak wajar yang terbang sangat rendah.

Akhirnya, dia pun merasa terpanggil dan segera membuat laporan tertulis di kepolisian daerah Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Kota Bharu, pada petang harinya.

“Saya hanya ingin memberitahu apa yang saya lihat malam itu. Siapa tahu laporan saya bisa membantu mereka (pasukan SAR),” jelasnya.

Namun sayangnya, pemerintah Malaysia tak mendalami laporan ini, mengingat Azid yang sudah berpengalaman selama 10 tahun berada ditengah laut sebagai nelayan dan berada dibawah jalur penerbangan internasional, sudah biasa melihat pesawat terbang.

Pastinya ia tak akan salah melihat, mengingat pesawat-pesawat sebanyak puluhan kali sudah biasa hilir-mudik diatas kepalanya, tiap hari dan yang biasanya terbang tinggi, namun kali ini sebuah pesawat terbang sangat rendah diatas kepalanya. Lihat Video Kesaksiannya.



5. Pilot Pesawat Lain Sempat Mengadakan Kontak Dengan Malaysia Airlines MH370

Ada kesaksian pilot lain yang juga membawa Boeing 777 dan terbang 30 menit di depan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, telah mengatakan bahwa ia sempat mengadakan kontak dengan MH370 semenit setelah ia diminta untuk melakukana kontak ke kontrol lalu lintas udara (ATC) di Vietnam.


Posisi MAS (MH370) warna Merah
berada dibelakang pesawat Boeing 777 lainnya 
yang berada sekitar 30 menit di depannya
berusaha melakukan kontak radio.
Seorang kapten yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pesawatnya saat itu sedang menuju Narita, Jepang, dan posisinya jauh dari wilayah udara Vietnam.

Ketika itu ia diminta untuk menyampaikan dengan menggunakan frekuensi darurat pesawatnya, untuk merelai pesan MH370 yang kedua kalinya agar menetapkan posisinya, karena otoritas di Vietnam tidak bisa menghubungi pesawat Malaysia Airlines MH370 itu.

“Kami berhasil menjalin kontak dengan MH370 setelah pukul 01:30 dini hari pada hari Sabtu (8/3/2014) dan meminta mereka dipindahkan ke wilayah udara Vietnam,” jelasnya.

“Terdengar suara dilatar belakang, bisa saja itu Kapten Zaharie (Ahmad Shah, 53,) atau Fariq (Abdul Hamid, 27), tapi aku yakin itu adalah co-pilot,” jelas pilot itu meyakinkan.

Kapten itu mengatakan bahwa MH370 berbicara: “Ada banyak gangguan … statis …”

“Tapi aku mendengar ada gumaman di ujung lainnya. Itulah terakhir kali kami mendengar kontak dari mereka, karena akhirnya kami kehilangan koneksi,” katanya kepada New Sunday Times. Dia mengatakan bahwa suara pada frekuensi yang sama pada saat itu juga akan mendengar pertukaran suara lainnya. Hal ini, kata dia, karena frekuensi juga akan mencakup kapal-kapal laut diperairan yang ada di bawah kami. (sumber).

6. Seorang “Detektif Web” Klaim Menemukan Objek Mirip Pesawat di Dasar Laut

Seorang “detektif web” atau peneliti individu secara online melalui internet yang terhubung dengan pencitraan via satelit, mengklaim telah menemukan suatu objek yang nampaknya seperti pesawat di dasar Laut Cina Selatan lalu mengunggah gambar tersebut melalui kicauan twitternya.
This is a photo of the possible Malaysian Airlines flight MH370 debris that will reportedly be investigated http://t.co/HuORqIYEQ5
Steven Daglas (@sdaglas) March 16, 2014

“Detektif web” dari seluruh dunia telah bergabung untuk berpartisipasi dalam pencarian hilangnya MAS MH370 dengan mengunjungi situs pencarian peta, salahsatunya bernama Tomnod.

Semenjak beberapa situs web menawarkan jasanya sebagai penyedia peta Bumi atauworld map secara real time dan up to dated, banyak komunitas-komunitas online ikut bergabung dan membantu pencarian MAS MH370 ini melalui penyedia tampilan layar via satelit melalui situs-situs tersebut.

“Detektif web” mengklaim telah menemukan suatu objek yang nampaknya seperti pesawat di dasar Laut Cina Selatan.

Namun aneh, karena menurut pihak berwenang Malaysia posisi hilangnya pesawat MAS MH370 justru semakin “melebar”.

Dan kemungkinan besar MH370 telah terbang ke selatan yaitu ke Samudera Hindia di lepas pantai bagian selatan Indonesia atau di lepas pantai sebelah barat Australia, sumber dari Malaysia menyatakan.

Di tempat lain, pengguna situs jejaring sosialReddit, juga telah memposting gambar yang mereka klaim muncul untuk menunjukkan puing-puing dari pesawat di Selat Malaka.

7. Nelayan Temukan Alat Keselamatan ‘Life Raft’ Bertuliskan ‘Boarding’

Kelompok nelayan menemukan ‘life raft’ atau alat keselamatan pesawat yang diduga kuat dari pesawat.

Diberitakan New Straits Times, Rabu (12/3/2014) life raft berwarna oranye dan hitam itu ditemukan di titik 10 mil laut dari Port Dickson, Malaysia. Yang menarik ada tulisan ‘boarding‘ di bagian alat tersebut.

Lift raft berwarna oranye hitam yg ditemukan di titik 10 mil laut dari Port Dickson

Alat keselamatan Lift Raft bertuliskan 'baording"

Salah seorang nelayan bernama Azman Muhamad (40), mengatakan, alat itu ditemukan sedang mengambang di lautan. Dia langsung mengabarkannya ke Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) di Kuala Linggi, Malaka, untuk meminta bantuan karena alat itu sangat berat.

“Secara hati-hati kami kemudian mengikat benda tersebut ke kapal, karena takut benda itu bisa tenggelam dan justru menjadi rusak,” ujar Azman.

Tak lama berselang setelah para nelayan mengontak pihak MMEA, kapal dari MMEA pun datang menghampiri mereka.

Saat kapal MMEA datang, lalu para nelayan menyerahkan life raft itu. Namun ternyata saat proses penyerahan, alat itu malah tenggelam karena saking beratnya.

Oleh karenanya untuk kesekian kalinya terjadi pula keanehan, walau mungkin bukan milik MAS MH370, pihak MMEA Malaysia justru tak berusaha kembali mengambil life rafttersebut sebelum diteliti lebih lanjut.

Bagaimana mungkin para nelayan yang memiliki peralatan sederhana justru bisa menariklife raft tersebut secara hati-hati, tapi justru pihak MMEA yang memilik kapal lebih layak, secara sembrono malah memperlakukan alat tersebut seenaknya dan tenggelam? ataukah memang MMEA sengaja menenggelamkannya? Lihat Video dibawah ini :



8. Pekerja Sebuah Pengeboran Minyak Lepas Pantai (Rig) Melapor Telah Melihat Pesawat Yang Terbakar dan Jatuh

Seorang warga New Zealand bernama Michael Jerome McKay yang sedang bekerja di sebuah Pengeboran Minyak Lepas Pantai (Rig) di Teluk Thailand, begitu yakin ia telah melihat pesawat naas yang sedang terbakar lalu ia mengirim email kepada rekan kerjanya dan mendesak mereka untuk menyampaikan informasi tersebut ke pihak berwenang.

“Tuan-tuan. Saya percaya bahwa saya melihat pesawat Malaysia Airlines terbang menurun. Di waktu yang tepat, “tulisnya. “Saya telah mencoba untuk menghubungi para pejabat Malaysia dan Vietnam pada hari itu. Tapi aku tidak tahu apakah pesan telah diterima. Saya berada di ring Songa-Mercur lepas pantai Vung Tau. Lokasi pengamatan adalah pada kordinat: 08 22’ 30.20” Utara, 108 42.22.26” Timur. Saya melihat (pesawat?) terbakar pada ketinggian yang tinggi dengan arah kompas dari 265* sampai 275*”

Laporan seorang pekerja disebuah Rig lepas pantai Vietnam bernama McKay, yang ditulis melalui email menyatakan bahwa ia melihat sebuah pesawat yang turun ke laut.

McKay bekerja pada rig minyak Songa Mercur off Vung Tau, di lepas pantai tenggara dari Vietnam. Hal ini menempatkan posisi pesawat di daerah yang sama di mana satelit Cina telah menduga pada lokasi kecelakaan yang telah dicurigai.


Dalam email kepada rekannya pada tanggal 12 Maret dia mengaku melihat api di langit yang cepat lalu padam.

“Dari saat saya pertama kali melihat pesawat terbakar sampai apinya keluar (masih pada ketinggian tinggi) adalah sekitar 10-15 detik. Tidak ada pergerakan lateral, jadi itu bisa jadi ke arah kami, stasioner, atau justru menjauh dari lokasi kami. Posisi pengamatan adalah tegak lurus/arah Barat Daya dari jalur penerbangan normal,” jelasnya.

McKay juga mengatakan kemungkinan pesawat masih tampak utuh. “Sangat sulit untuk menilai jarak tapi aku kira sekitar 50-70km, pada kompas 260-277. Arus permukaan laut dilokasi kami adalah 2-2,3 knot ke arah 225-230. Arah angin telah E-ENE dengan rata-rata 15-20 knot,” tulisnya.

“Kita mungkin melihat jejak asap pesawat (contrail) setiap hari dan pada ketinggian yang lebih rendah dibandingkan dengan jalur penerbangan normal, pada kompas posisi 265-275 berpotongan dengan jalur penerbangan normal di ketinggian yang juga normal, semoga ditindaklanjuti”, tulis Michael Jerome McKay dan ditandatangani dengan menulis kata tambahan, “Good Luck”.

Peta lokasi pengeboran (rig) tempat McKay melihat pesawat yang terbakar lalu jatuh (warna oranye), posisi terlihatnya objek mencurigakan oleh satelit Cina dan posisi terakhir penampakan MH370 pada radar.

Wakil manajemen lalu lintas udara Vietnam, direktur jenderal Doan Huu Giasaid, dilaporkan telah mengkonfirmasi email asli McKay.

“Dia bilang melihat sebuah objek terbakar dilokasi itu, 300 km tenggara dari Vung Tau,” ia mengatakan. Para pejabat Vietnam lainnya juga telah diberitahu, sebelum akhirnya diberhentikannya pencarian, namun tidak menemukan apa-apa di dalam lautnya.

Stasiun TV ABC News dengan anchor Bob Woodruff menegaskan bahwa ia telah berbicara dengan Richard Beaton kepadaJapanese Idemitsu Oil & Gas Co, yang mempekerjakan Songa-Mercur untuk pengeboran menegaskan bahwa email McKay adalah benar dan nyata.

Perwira angkatan laut Vietnam Le Minh Thanh juga mengatakan kepada ABC Newsbahwa pejabat Vietnam telah mengirim pesawat ke daerah itu untuk menyelidiki dari klaim pria itu, tapi pencarian tak membuahkan hasil. (video / sumber).

9. Pasangan Suami Istri di Bogor Klaim Mengetahui Lokasi Jatuhnya MAS MH370

Pasangan suami istri Fajar Syahri (58) dan Winarti (52) turut mengikuti perkembangan proses pencarian pesawat yang juga berpenumpang warga negara Indonesia tersebut. Keduanya, yang mengaku diberi anugerah mampu berkomunikasi dengan alam gaib, merasa prihatin dengan musibah tersebut dan bermaksud membantu dengan cara yang mereka bisa.

“Ya kita hanya memberikan informasi, sebagai sesama harus saling membantu. Kami tidak mengharapkan apa-apa,” ujar Fajar di kediamannya di Jalan Batara Nomor 93, Kampung Parikolot, Ciluar, Bogor, Minggu (16/3/2014). Menurut Fajar informasi yang mereka peroleh menyebutkan pesawat berada di titik kordinat:
7° 47′ 47.90″ Lintang Utara, 105° 13′ 39.59″ Bujur Timur, Elevation -30 meter dan ketinggian mata 5 meter. Atau berada di sekitar selatan ibukota Vietnam, Ho Chi Minh (lihat via satelit: 07°47′47.90″N – 105°13′39.59″E).

Keduanya kemudian menuturkan bagaimana proses mereka mendapatkan informasi terkait keberadaan pesawat sampai dengan titik koordinatnya. Menurut Fajar, sang istri mengetahui lokasi pesawat setelah melakukan komunikasi dengan awak pesawat naas tersebut. Winarti ia sebut memang memiliki kemampuan khusus untuk berkomunikasi dengan hal-hal gaib dan sudah beberapa kali terjadi dan terbukti.

Inilah titik kordinat 7° 47′ 47.90″ Lintang Utara, 105° 13′ 39.59″ Bujur Timur, yang diperoleh Fajar Syahri dan Winarti.


Fajar menuturkan, pada hari Kamis (13/3/2014) siang, usai melaksanakan salat Zuhur, Winarti memohon doa agar bisa diberi petunjuk mengenai keberadaan lokasi pesawat Malaysia Airlines MH370. Tiba-tiba muncul sosok seorang pria dengan pakaian layaknya seorang kru pesawat datang dan berkomunikasi dengan Winarti. “Mungkin copilot atau siapa, yang jelas pakai seragam,” tuturnya.

Pria itu kemudian menuturkan kepada Winarti bagaimana pesawat tersebut tiba-tiba mati seluruh perangkatnya ketika melintas di Laut China Selatan, tepatnya sebelah selatan Vietnam. Pesawat yang tiba-tiba kehilangan power secara total itu kemudian jatuh dan tenggelam ke dasar laut, lengkap dengan para penumpang dan awak kapal di dalamnya. Jeritan teriakan takbir pun terdengar saat pesawat mula jatuh ke laut.

“Pesawatnya utuh, enggak meledak, enggak ada serpihan apa-apa. Penumpang masih duduk di kursi masing-masing dengan sabuk pengaman terpasang,” ujar Winarti yang mengaku sempat diberi penglihatan kondisi pesawat di dasar laut.

Winarti menuturkan semua penumpang sudah dalam keadaan meninggal dunia di kursi masing-masing, dengan sabuk pengaman masih terpasang. Ia mengaku saat diberi penglihatan itu tak sanggup menahan air matanya yang tumpah melihat pemandangan memilukan tersebut, apalagi Winarti sempat melihat dua orang anak kecil di antara penumpang yang tewas.

Terlebih si pria berpakaian awak kapal itu kemudian sempat menitipkan pesan kepadanya untuk disampaikan kepada anak perempuannya yang masih kecil. “Dia bilang salam buat anakku sambil tersenyum. Anaknya itu rambutnya keriting-keriting, anak perempuan sekitar umur 7-9 tahun,” imbuhnya.




Zoomed via satelit dari jarak lebih dekat titik kordinat 7° 47′ 47.90″ Lintang Utara, 105° 13′ 39.59″ Bujur Timur.

Menurut Winarti, pada saat berkomunikasi yang pertama itu, ia tidak sempat mendapatkan lokasi jatuhnya pesawat. Titik koordinat lokasi baru ia dapatkan pada Jumat dinihari, ketika ia kembali melakukan komunikasi dengan awak kapal Malaysia Airlines itu setelah melakukan salat Tahajud.

Winarti menuturkan, komunikasi yang kedua ia lakukan bukan dengan orang yang sama saat melakukan komunikasi pertama.

Pada saat komunikasi kedua itu, lelaki berbeda yang kemudian ia tahu adalah pilot pesawat Zahari Ahmad Shah. Dari Zahari inilah kemudian Winarti dan Fajar memperoleh koordinat yang mereka duga adalah lokasi jatuhnya pesawat naas tersebut. Ia juga menuturkan bagaimana pesawat yang awalnya mengarah ke utara sempat berbelok ke arah barat sebelum kemudian berputar ke arah timur dan terjatuh. “Makanya badan pesawat itu menghadap timur,” ujar Fajar.

Arah pesawat yang goyang dan kemudian terjatuh, menurut Fajar kemungkinan diakibatkan arus magnet yang kuat dari dasar laut disekitar lokasi jatuhnya pesawat. Pesawat itu kemudian tiba-tiba mati total dan jatuh tenggelam ke dalam laut. Zahari juga mengatakan kepada Winarti bahwa dunia itu penuh keajaiban, entah apa maksudya Winarti sendiri tidak tahu. “Ya mungkin maksudnya, apa yang enggak mungkin jadi mungkin, yang penting cari dulu. Saya juga enggak tahu artinya,” ujarnya

Sempat Melapor ke Danlanud

Fajar mengaku dirinya sudah melaporkan informasi yang ia dapat itu ke beberapa pihak yang ia anggap memiliki akses untuk menggunakan info tersebut untuk menemukan pesawat tersebut. “Saya sudah hubungi Komandan Lanud Soewondo Kolonel SM Handoko serta duta besar di Vietnam Bambang Tarsanto (Konjen di Ho Chi Minh City) via sms,” tuturnya.

Selain itu ia juga sempat mendatangi sebuah stasiun televisi swasta (TvOne) dan diberitahu akan diberi kesempatan tampil live setelah menunggu persetujuan salah satu penanggung jawab program. Namun setelah menunggu lama, justru yang ditunggu itu pulang dan ia tidak diberi tahu apa-apa.

Fajar mengatakan dirinya sama sekali tidak mengharapkan apa-apa, yang terpenting baginya adalah pesawat dapat segera ditemukan. Mengenai kemampuan berkomunikasi dengan hal-hal gaib, Fajar mengaku tidak menjalani ritual apapun, ia dan istrinya hanya diberi tanggung jawab oleh tuhan untuk membantu sesama.

“Saya pernah bantu teman cari anak perempuannya yang hilang, dan hasil informasi yang didapat itu benar. Saya dan istri juga pernah mendapat informasi soal keberadaan mata air di Banyuwangi, dan ternyata benar terbukti,” ujarnya (video).

10. Sekelompok Nelayan di Sumatra Utara klaim melihat pesawat jatuh di Selat Malaka

Sekelompok nelayan yang berasal dari desa Pangkalan Siata kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat Sumatera Utara, mengaku melihat sebuah pesawat jatuh di sekitar Selat Malaka. Diduga pesawat yang jatuh tersebut adalah Malaysia Airlines.

Mereka juga mencatat lokasi titik koordinat GPS tempat mereka melihat pesawat tersebut yang diduga jatuh yakni koordinat lima derajat titik 21 derajat titik 943 utara dan 98 titik 18 titik 613 timur (05°21′94.30″N – 98°18′61.30″E) di Selat Malaka, atau sekitar sebelah timur lepas pantai Lhoksumawe, Aceh Timur.

“Kami melihat pesawat yang jatuh di seputar Selat Malaka,” kata salah seorang dari sekelompok nelayan, Hendra, di Pangkalan Susu, seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/3/2014). Hendra menjelaskan bahwa pada awalnya mereka tidak mengetahui ada pesawat yang jatuh, namun setelah kembali ke darat usai melaut mereka baru mengetahui ada pesawat Malaysia yang hilang.


Inilah titik kordinat 05°21′94.30″N – 98°18′61.30″E , yang diberikan oleh seorang dari kelompok nelayan bernama Hendra, di Pangkalan Susu, Medan, Sumatra Utara.

Nelayan ini menjelaskan bahwa mereka pergi melaut sejak Minggu (2/3/2014) berdasarkan surat izin melaut dari TNI Angkatan Laut dan berada di laut selama satu pekan.

Pada Minggu (9/3/2014) sekitar pukul 11.00 WIB, mereka melihat ada sebuah pesawat berwarna putih melintas di mana pesawat tersebut berputar-putar semakin rendah. Saat putaran kedua, pesawat mengeluarkan asap di bagian kanan belakang dan terbang dalam kondisi miring ke kiri.

Sesaat kemudian pesawat semakin merendah dan hilang dari pandangan, dia menduga pesawat jatuh ke laut. Hendra mengatakan dirinya tidak bisa mendatangi lokasi pesawat yang diduga jatuh itu karena ombak yang besar dan kondisi bahan bakar perahu yang tidak cukup. “Jarak kami dengan pesawat diduga jatuh sekitar lima mil laut,” kata Hendra. Sementara lokasi pesawat jatuh dan menghilang diperkirakan berada di Laut Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh.

Nelayan ini baru kembali ke daratan pada Kamis (13/3/2014) dan baru mengetahui hilangnya pesawat Malaysia sehari setelah berada di daratan. Mereka pun lalu diantar warga di antaranya Hendra, Fadli, Agus dan Sahroni ke pos keamanan laut atau Kamla TNI Angkatan Laut yang berada di kecamatan Pangkalan Susu, untuk melaporkan apa yang mereka lihat.

Para nelayan ini juga sempat dihubungi oleh pejabat kedutaan Malaysia dan Kepala Polisi Diraja Malaysia, dan maskapai Malaysia Airlines, untuk meminta bukti otentik berupa foto atau video pesawat yang mereka lihat. Menanggapi hal ini justru para nelayan ini mempertanyakan pihak Malaysia, nelayan tradisional mana yang membawa kamera jika sedang melaut mencari ikan? (lihat video kesaksian).

11. Penduduk Maladewa (Maldives) Melihat Pesawat “Jumbo” Terbang Sangat Rendah pada tanggal 8 Maret 2014


Sejumlah warga di Kudahuvadhoo (satellite view), yang berada di pulau atol bernama Dhaalu Atoll (Southern Nilandhe Atoll) dan masih merupakan bagian dari negara kepulauan Maladewa (Maldives) telah melaporkan bahwa mereka melihat sebuah pesawat “jumbo jet” yang terbang sangat rendah di atas rumah-rumah mereka pada pagi hari Sabtu tanggal 8 Maret, hari yang sama saat Malaysia Airlines penerbangan MH370 menghilang.

Dalam sebuah laporan oleh harian Maladewa Haveeru, warga menggambarkan pesawat yang terbang di atas Kuda Huvadhoo sekitar pukul 06:15 berwarna putih, dengan garis-garis merah di atasnya.

Skema warna ini sangat mirip dengan livery yang digunakan oleh Malaysia Airlines pada pesawatnya, termasuk Boeing 777 yang digunakan MH370.


Begitu rendahnya pesawat itu hingga pintu pesawat dengan jelasmya dapat dilihat oleh saksi mata lainnya.

Saksi mata yang melihat pesawat sepakat bahwa pesawat itu terbang dari utara ke tenggara menuju Addu, diujung selatan Maladewa

Dan mereka semua berkomentar tentang terjadinya suara bising yang sangat keras dari pesawat itu ketika terbang sangat rendah di atas pulau.

Begitu rendahnya pesawat itu sehingga mereka dapat melihat pintu pesawat dengan jelasmya, fakta yang juga disepakati oleh para saksi mata lainnya.

“Beberapa orang sampai keluar dari rumah untuk melihat apa yang menyebabkan kebisingan yang luar biasa itu,” kata saksi mata tersebut.


Dilaporkan oleh Councillor pulau tersebut, Mohamed Zaheem, yang mengatakan bahwa warga Kudahuvadhoo lainnya juga telah melaporkan hal yang sama tentang peristiwa ini.(video / sumber).

Sumber : http://indocropcircles.wordpress.com/2014/03/09/misteri-hilangnya-pesawat-malaysia-airlines-jurusan-kuala-lumpur-beijing/


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks